Budidaya Ikan Lokal Mesti Jadi Penopang Ekonomi Daerah



Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong budidaya ikan lokal sebagai penopang pangan dan kesejahteraan masyarakat daerah.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebajakto mengatakan saat ini kementerian melakukan pengembangan. Salah satunya lewat Unit Pelaksana Tugas (UPT) Balai Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin dengan komoditas ikan papuyu, haruan, kelabau.

Dia menambahkan selain untuk mendongkrak perekonomian, pengembangan ikan lokal ini untuk menjaga keberlangsungan ikan tersebut.

"Komoditas lokal perlu dikembangkan, karena hal ini akan mendukung perekonomian daerah dan juga melestarikan komoditas asli," kata dia dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Sebagai informasi, harga ikan papuyu ukuran konsumsi di pasar Banjarmasin mencapai Rp 50 ribu- Rp 60 ribu. Lebih dari itu, untuk harga tersebut hanya memakan waktu selama 7-8 bulan.

"Budidaya ikan lokal selain akan meningkatkan perekonomian masyarakat juga akan meningkatkan konsumsi ikan di wilayah tersebut. Efek lainnya adalah peningkatan kebutuhan ikan yang mendorong perkembangan budidaya. Ini akan menyerap tenaga kerja dan kesejahteraan," terangnya.

Sementara, Kepala BPBAT Mandiangin, Endang Mudjiutami mengatakan pengembangan ikan lokal saat ini, khususnya papuyu dalam proses pemeliharaan secara monosex.

"Saat ini diketahui bahwa ikan papuyu betina memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibanding ikan papuyu jantan, sehingga ke depan akan dikembangkan papuyu yang menghasilkan banyak ikan betina sehingga lama pemeliharaannya lebih cepat dan menguntungkan," tandas dia.



[Sumber: Liputan6.com]
Share on Google Plus

Tentang Unknown

Khabar Ikan mengajak Anda mengenal serba-serbi dunia ikan air tawar. Rubrik kami mencakup budidaya ikan air tawar, permasalahan seputar ikan, profil pelaku, ikan sebagai hobi dsb.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment