Budidaya Ikan Patin




Saat ini olahan makanan dari ikan patin banyak diburu konsumen. Sayangnya masih sedikit yang menggeluti budidaya ikan patin ini. Sebelum kita membahas cara-cara budidaya ikan patin kita bahas dulu siapakah ikan patin ini. Ikan patin bisa dikatakan masih bersaudara dengan ikan lele, tubuhnya sama tidak memiliki sisik, memiliki semacam duri yang tajam di bagian siripnya.  Ikan patin juga sering disebut ikan Jambal, ikan Juara, Lancang, Sodarin dan ada juga yang menyebutnya Lele Bangkok.
Ikan patin mempunyai karakteristik pertumbuhan yang pesat, terutama pertambahan panjang badan ikan, ketika menginjak usia 2 bulan, benih ikan patin bisa tumbuh mencapai 10 sampai dengan 12 cm, dan berat badanya bisa mencapai 14 sampai dengan 15 gram. Ketika beratnya mencapai 2,5 kilogram pertambahan berat badanya menjadi lebih cepat dari pada pertambahan panjang badannya. Di habitat aslinya ikan patin dewasa bisa bertahan hidup sampai umur 20 tahun.
Dalam budidaya pembesaran ikan patin ini sangat mudah, kita dapat memanfaatkan kolam biasa, kolam terpal atau dengan kolam karamba untuk pembesaran ikan patin. Yang terpenting adalah kualitas air dan kualitas pakan.
Kolam Budidaya Pembesaran Ikan patin
Budidaya ikan Patin memerlukan beberapa persyaratan dan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangannya antara lain sebagai berikut :
  1.  Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  3. Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
  4. Pemberian pupuk jenis pupuk kandang atau jenis pupuk hijau dengan besaran dosis 50 sampai dengan 700 gram per meter persegi. Untuk merangsang dan meningkatkan produktifitas makanan alami
Hal-Hal yang Perlu diperhadikan dalam Budidaya Pembesaran Ikan Patin
Kualitas air dalam kolam pembesaran ikan patin
Seperti dengan budidaya perikanan lainnya, kualitas air sangat perlu diperhatikan karena jika kualitas air buruk dapat menyebabkan ikan terserang penyakit yang dapat mengakibatkan ikan mati. Kualitas air kolam meliputi sifat air secara fisik dan sifat air secara kimiawi. Yang dimaksud secara fisik adalah kekeruhan air, warna air, suhu air dan debit air sedangkan kimiawi adalah kandungan oksigen (o2), kandungan karbondioksida dan nilai pH. Untuk ikan patin setidaknya mengandung oksigen
Pemberian Pakan Budidaya Pembesaran Ikan Patin
Pakan bilakukan 2x sehari pada pagi nda sore, idealnya komposisi pakan 3%-5% dari berat ikan. Perubahan jumlah pakan berubah tiap bulan mengikuti pertumbuhan ikan. Pakan pokok adalaha pelet dan bisa anda tambah dengan makanan alami seperti kerang, keong emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain-lain. Makanan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga menghemat biaya pemeliharaan.
Panen ikan patin bisa dilakukan setelah 6 bulan, jika awal / benih berukuran berat 8 sampai dengan 12 gram/ekor ketika pada awal waktu ditebarkan di kolam, beratnya akan mencapai kira-kira 600 sampai dengan 700 gram/ekor.



Share on Google Plus

Tentang Unknown

Khabar Ikan mengajak Anda mengenal serba-serbi dunia ikan air tawar. Rubrik kami mencakup budidaya ikan air tawar, permasalahan seputar ikan, profil pelaku, ikan sebagai hobi dsb.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment